Muhammadiyah Deutschland e.V.
EnglishGermanIndonesian
  • Beranda
  • Organisasi
    • Profil
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Tentang Muhammadiyah Deutschland e.V.
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah
      • Organisasi Otonom
    • Ciri Gerakan
      • Dinamika Muhammadiyah Cabang Istimewa Jerman 2007-2021 (Muhammadiyah Deutschland e.v)
      • Gerakan Dakwah
      • Gerakan Islam
      • Gerakan Pembaruan
    • Ciri Khas
    • Ideologi
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Kepribadian Muhammadiyah
    • Program Kerja
    • Lagu Sang Surya
    • Redaksi
  • Keislaman
    • Tuntunan
  • Opini
  • Risalah
    • Saintek
    • Sosial Budaya
    • Seni
    • Ekonomi
    • Politik
  • Galeri Foto
Saturday, November 8, 2025
No Result
View All Result
Muhammadiyah Deutschland e.V.
  • Beranda
  • Organisasi
    • Profil
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Tentang Muhammadiyah Deutschland e.V.
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah
      • Organisasi Otonom
    • Ciri Gerakan
      • Dinamika Muhammadiyah Cabang Istimewa Jerman 2007-2021 (Muhammadiyah Deutschland e.v)
      • Gerakan Dakwah
      • Gerakan Islam
      • Gerakan Pembaruan
    • Ciri Khas
    • Ideologi
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Kepribadian Muhammadiyah
    • Program Kerja
    • Lagu Sang Surya
    • Redaksi
  • Keislaman
    • Tuntunan
  • Opini
  • Risalah
    • Saintek
    • Sosial Budaya
    • Seni
    • Ekonomi
    • Politik
  • Galeri Foto
No Result
View All Result
Muhammadiyah Deutschland e.V.
No Result
View All Result
Home Opini

Arogansi Ilmuwan

Muhammadiyah Jerman Raya by Muhammadiyah Jerman Raya
May 6, 2023
in Opini, Sosial Budaya
Resmi! PCIM Jerman Diakui sebagai Organisasi Non-Profit

Thomas Djamaludin mengeritik penggunaan wujudul hilal yang dilakukan Muhammadiyah dalam menetapkan awal Ramadhan, 1 Syawwal, dan 10 Dzulhijjah sebagai teori usang. Di kesempatan lain menyebut penetapan yang dilakukan Muhammadiyah sebagai egosme kelompok.

Pakar atronomi dari Badan Riset Nasional (BRIN) yang juga mantan Kepala Lapan tersebut pada setiap tahun ketika terjadi perbedaan penentuan kalender Islam di Indonesia sering mengeritik yang cenderung menyerang dan memojokkan Muhammadiyah. Sinismenya terhadap penggunnaan hisab wujudul hilal tampak kuat, yang tidak menggambarkan seorang ilmuwan yang tidak terbuka pada perbedaan.  Kritik tidaklah masalah, tapi kalau tendensius dan menstigma negatif menjadi subjektif.

Jika mau menyoroti kelemahan, setiap metode maupun paradigma ilmu dan pemikiran, apalagi ijtihadi, maka masing-masing akan memiliki kekurangan. Metode imkanurukyat yang dipakai pemerintah atau MABIMS yang saat ini menetapkan kriteris posisi bulan tinggi minimal 3 derajat juga dapat dilihat kelemahanannya. Menurut Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid, Dr Hamim Ilyas, kriteria 2,3, atau 4 derajat sebenarnya merupakan titik lemah dari metode imkanurukyat. Imkanurukyat yang meski disebut hisab, postulat utamanya didasarkan pada asumsi kemungkinan hilal dapat dilihat,  sejatinya rukyat.

Prof Dr Suksiknan secara khusus bahkan meruntuhkan metode imkanurukyat tersebut.  Menurut Guru Besar dan pakar astronomi UIN Suka Yogyakarta itu, “Dalam praktiknya pengguna rukyat ketika melakukan observasi dan tidak berhasil maka umur bulan yang sedang berjalan digenapkan menjadi 30 hari (istikmal). Persoalannya ketika istikmal diperlakukan secara terus menerus maka akan terjadi umur bulan hanya 28 hari. Hal ini pernah terjadi pada bulan Jumadil Akhir 1433 H / Mei 2012 M dan Rabiul Akhir 1435 H / Maret 2014 M. Begitu pula pada tahun 1440 H / 2019 M setahun jumlahnya 356 hari. Kasus-kasus tersebut tentu tidak sesuai dengan pesan Nabi saw yang menyebutkan umur bulan kamariah minimal 29 hari dan maksimal 30 hari.”.

Tidak termasuk masalah ketidakpastian dalam menentukan tanggal baru. Selama rukyat dan penggunaan imkanurukyat terus dilakukan sebagaimana tercermin dari keharusan sidang isbat pada akhir bulan kamariah, maka ketidakpastian selalu terjadi. Bagaimana umat Islam sedunia dapat maju dan melakukan mobilitas sosial yang pasti bila kepastian awal bulan Ramadhan, 1 Syawwal, dan 1 maupun 10 Dzulhijah masih harus menunggu di akhir bulan kamariah. Padahal melalui hisab wujudl hilal hadirnya  awal bulan baru sudah dapat dipastikan beberapa bulan bahkan tahun sebelumnya. Hal itu sejalan pada umumnya umat manusia sedunia dalam menggunakan kalender tahun  masehi. Apalagi soal merukyat baik dengan mata telanjang maupun alat teknologi yang hasilnya selalu mengandung ketidakpastian.

Karena itu daripada terus saling menyalahkan dan menyerang lebih baik saling tasamuh atau toleran terhadap ketidaksamaan atau perbedaan mengenai penetapan kalender Islam tersebut. Selama belum dapat disepakati kalender Islam global maka selamanya akan terjadi perbedaan tersebut. Di sinilah pentingnya ilmuwan maupun ulama memiliki keluasan ilmu dan kelapangan hati atas perbedaan yang dasarnya ijtihad itu. Ranah ijtihad selamanya akan berbeda dan itulah yang disediakan Rasulullah untuk umat Islam dalam menghadapi keadaan zaman.

Ikuti kearifan para ulama klasik yang selalu toleran terhadap perbedaan. Imam Syafi’i berkata yang artinya “Pendapatku adalah benar, tapi masih memiliki kemungkinan salah. Pendapat orang lain adalah salah, tapi masih memiliki kemungkinan benar.” Karenanya jika masih ada ilmuwan yang pekerjaannya menyalahkan pendapat dan ijtihad pihak lain, maka ilmuwan itu sungguh arogan dan berjiwa kerdil. Lebih jauh bila ilmuwan arogan seperti itu menjadi ilmuwan pemerintah yang semestinya mengayomi perbedaan, maka akan menjadi pemecah belah bangsa!

Sumber: Majalah SM Edisi 6 Tahun 2023

  • Categories:
Share69Tweet43Send

Related Posts

Resmi! PCIM Jerman Diakui sebagai Organisasi Non-Profit
Opini

Two reasons behind the dwindling roles of Indonesia’s two largest Muslim organisations in urban communities

March 29, 2025
Tradisi Debat (Jadal) dalam Sejarah Intelektual Islam
Risalah

Tradisi Debat (Jadal) dalam Sejarah Intelektual Islam

March 13, 2024
Radio-Talk PENNA edisi Desember 2023
Politik

Radio-Talk PENNA edisi Desember 2023

March 11, 2024
Sejarah PCIM Jerman (Muhammadiyah Deutschland e.v)
Politik

Eropa dari Para Filsuf (Das Europa der Philosophen)

May 6, 2023
Peran penting ulama perempuan: mendorong transformasi sosial berkeadilan gender di tengah konservatisme agama
Artikel

Peran penting ulama perempuan: mendorong transformasi sosial berkeadilan gender di tengah konservatisme agama

December 16, 2022
Resmi! PCIM Jerman Diakui sebagai Organisasi Non-Profit
Opini

Islam with Progress: The Spirit of Muhammadiyah Movement

June 16, 2022
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Diaspora Indonesia Diharapkan Beri Kontribusi terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Diaspora Indonesia Diharapkan Beri Kontribusi terhadap Pertumbuhan Ekonomi

September 11, 2023
Muhammadiyah Deutschland e.V.

Halal BiHalal dan Perkenalan Formatur Terpilih Muhammadiyah Jerman Raya

May 2, 2023
Muhammadiyah Deutschland e.V Gelar Inisiasi Hizbul Wathan Bahari di Jakarta

Muhammadiyah Deutschland e.V Gelar Inisiasi Hizbul Wathan Bahari di Jakarta

February 8, 2023

Waktu Sholat Saat Musim Panas di Jerman/Eropa

June 20, 2022
Hadits 8 Penyebab Kufur Nikmat 

Meneladani Rasulullah di Tanah Diaspora: Kajian Perdana Sirah Nabawiyah PCIM Jerman

0

Oil Heads for Best Weekly Gain in Month on Keystone Disruption

0

Inside the Chinese Bitcoin Mine That’s Grossing $1.5M a Month

0

Uber Hacking: Customers Not at Risk of Financial Crime, Says Minister

0
Hadits 8 Penyebab Kufur Nikmat 

Meneladani Rasulullah di Tanah Diaspora: Kajian Perdana Sirah Nabawiyah PCIM Jerman

October 20, 2025
Resmi! PCIM Jerman Diakui sebagai Organisasi Non-Profit

Laporan Program ZISWAF Ramadhan 1446 H: Menebar Kepedulian, Merajut Solidaritas Umat

April 26, 2025
Musyawarah Cabang Istimewa PCIM Jerman 2025: Menguatkan Pengorganisasian dan Peran Diaspora Muhammadiyah di Jerman

Musyawarah Cabang Istimewa PCIM Jerman 2025: Menguatkan Pengorganisasian dan Peran Diaspora Muhammadiyah di Jerman

April 21, 2025
Resmi! PCIM Jerman Diakui sebagai Organisasi Non-Profit

Two reasons behind the dwindling roles of Indonesia’s two largest Muslim organisations in urban communities

March 29, 2025
  • Beranda
  • Kontak
  • Redaksi

© 2022 Muhammadiyah Deutschland e.V. - PCIM Jerman Raya

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Organisasi
    • Profil
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Tentang Muhammadiyah Deutschland e.V.
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah
      • Organisasi Otonom
    • Ciri Gerakan
      • Dinamika Muhammadiyah Cabang Istimewa Jerman 2007-2021 (Muhammadiyah Deutschland e.v)
      • Gerakan Dakwah
      • Gerakan Islam
      • Gerakan Pembaruan
    • Ciri Khas
    • Ideologi
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Kepribadian Muhammadiyah
    • Program Kerja
    • Lagu Sang Surya
    • Redaksi
  • Keislaman
    • Tuntunan
  • Opini
  • Risalah
    • Saintek
    • Sosial Budaya
    • Seni
    • Ekonomi
    • Politik
  • Galeri Foto

© 2022 Muhammadiyah Deutschland e.V. - PCIM Jerman Raya